Saya sudah sering membaca nama Habibie Afsyah dalam dunia Bisnis Online Indonesia. Kabarnya beliau adalah salah satu orang Indonesia (cacat) yg berhasil mendapatkan komisi $2000 dari Amazon.com .
Namun berita tsb hanya Saya baca sepintas saja tanpa keinginan untuk mengetahui lebih lanjut siapa sebenarnya sosok Habibie Afsyah. Sampai suatu ketika Saya langsung tertarik membaca profilnya setelah dapat buku gratis berjudul “KELEMAHANKU ADALAH KEKUATANKU”.
Ceritanya buku gratis tsb saya dapat dari Suwandi Chow ketika upgrade keanggotaan di KayaDariFacebookMarketing menjadi member berbayar. Plus saya minta dikirimkan seluruh materi KayaDariFacebookMarketing yg berjumlah 12 video dan Ebook tsb ke rumah dg menambah ongkos kirim.
Proses nyampainya CD materi KayaDariFacebookMarketing ke rumah Saya sangat cepat, hanya 1-2 hari setelah membayar ongkos kirim dan konfirmasi pembayaran.
Selain buku gratis tentang Profil Habibie Afsyah, didalam paket CD tsb juga disertakan buku “Blueprint Kesuksesan” karya Motivator Tommy Siawira. Sungguh harga upgrade menjadi member berbayar sangat seimbang dengan materi yg didapat dan Bonus 2 Buku Fisik yg sangat memotivasi.
Sebenarnya 2 Buku Motivasi tsb bisa saja Anda beli di Toko Buku Gramedia, namun dengan upgrade menjadi member berbayar di KayaDariFacebookMarketing (plus ongkos kirim), kita tinggal menerima buku tsb di rumah.
Kenapa Saya mau Upgrade keanggotaan di KayaDariFacebookMarketing?
Karena Saya mau belajar mendapatkan Prospek/member dari kelimpahan anggota facebook yg sudah berjumlah lebih dari 300 juta orang. Kalau anggota Facebook dari Indonesia sudah mencapai 10 juta lebih. Saya melihat Cara yg dipakai Suwandi Chow telah meningkatkan jumlah pengunjung websitenya secara drastis dan gratis lagi.
Berbekal panduan Video dan Ebook Suwandi Chow, Saya sedang menyusun halaman “Fan page” untuk BisnisDavit dan “Group” untuk RahasiaWebsitePemula di Facebook. Namun Saya akui Saya masih belajar sambil jalan..he..he..he..!
—————————————-
Oke, kembali ke Buku Riwayat Hidup (Otobiografi) tentang Habibie Afsyah yg mendorong Saya menulis Artikel di Blog ini.
Buku Otobiografi yg ditulis Habibie Afsyah tsb menjelaskan riwayat Beliau dari mulai lahir, tantangan hidup sebagai orang cacat, hingga menemukan dunianya sukses menjadi pebisnis online.
Anda mungkin akan kaget jika mengetahui bahwa Habibie Afsyah telah sukses menjadi pebisnis Online pada usianya 21 tahun (saat bukunya dibuat thn 2009). Di usia mudanya, Habibie sudah mendirikan “Yayasan Habibie Afsyah” untuk mengangkat kehidupan para penyandang cacat seperti dirinya.
Habibie terlahir sebagai bayi montok dan sehat yg membuat orangtuanya tidak menaruh curiga terhadap keadaan fisik anaknya.
Baru pada Usia 8 bulan, orang tuanya mulai curiga karena Habibie kecil belum juga bisa merangkak seperti bayi normal lainnya.
Mulailah Habibie di bawa ke Dokter oleh Ibunya untuk mengetahui penyebab terlambatnya perkembangan fisik tsb.
Setelah dibawa ke berbagai Rumah Sakit dan bertemu dengan banyak dokter, diketahui ternyata Habibie menderita penyakit Muscular Dystrophy Progressive tipe Backer.
Ada kelainan di otak kecil Habibie yg menyebabkan perkembangan syaraf motoriknya terganggu, sehingga pertumbuhannya terhambat dan mengalami kelainan.
Bahkan ada Dokter yg memprediksi umurnya hanya sampai 25 tahun saja.
Habibie sering dibawa ke mana-mana oleh Sang Ibu untuk berobat, baik ke dokter spesialis, maupun ke pengobatan alternatif. Semua dilakukan Ibunya agar mendapatkan kesembuhan bagi Sang Anak. Bahkan Habibie sempat dibawa terapi khusus dengan memasukkan tubuhnya ke dalam semacam kotak. Kakinya dimasukkan sepatu khusus dengan penyangga besi.
Namun Habibie merasa proses terapinya sangat menyakitkan. Dalam setiap terapi sekitar 15-30 menit itu Habibie kecil selalu menangis ; “Sakit Ma, sakit. Udah ma, Dede ngak mau,” jeritnya. Karena terapi yg menurut Habibie menyakitkan tersebut, pangkal pahanya sempat terlepas dari tulang mangkoknya. Dan hal itu membuat pertumbuhan kakinya menjadi tidak seimbang. Kaki Habibie menjadi panjang sebelah.
Namun keadaan cacat telah mengajarkan Habibie untuk ikhlas menerima keadaan yg diberikan Tuhan. Hal itu bisa dia terima dengan apa adanya.
Yang membuat sangat berat adalah tantangan hidup untuk mendapatkan perlakuan layak dari lingkungan sekitar.
Memang Beliau sangat merasakan diskriminasi ketika mau mendaftar ke sekolah, mau menikmati liburan di tmp wisata bersama keluarga, dan lain sebagainya.
Sebagian sekolah beralasan belum memiliki fasilitas untuk menampung Anak Cacat yg berkursi roda untuk belajar di sekolah normal.
Ibu Habibie lah yg berjuang keras ke sana-ke mari untuk mencari tempat pendidikan buat anaknya. Termasuk suatu ketika mendaftarkan Habibie pada Kursus Dasar Internet Marketing selama 2 hari dg pengajar dari Singapura, Mr. Fabian Lim.
Ceritanya setelah bergelut dengan perjuangan untuk bisa lulus sekolah hingga SMA, Habibi tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Dia didaftarkan ibunya ikut Kursus Dasar Internet Marketing. Biayanya lumayan besar, Rp. 5 juta. Usai Kursus Dasar Internet Marketing tsb, Habibie mengaku tidak tahu harus melakukan apa lagi karena dia merasa benar-benar buta tentang bidang yg baru dipelajarinya itu. Dia merasa nol besar untuk bidang internet marketing ini. Apalagi kursus yg diberikan dalam Bahasa Inggris dan memakai Alih bahasa (tanslator).
Habibie memang sering membuka internet, namun itu hanya untuk bermain game online sebagai pengisi kesibukannya di rumah. Katanya Komputer yg dipakai juga masih numpang di komputer kakaknya.
Belum habis kebingungan Habibie, Selang beberapa bulan kemudian, Habibie diikutkan kembali oleh ibunya untuk ikut Kursus tingkat lanjut (advanced) Internet Marketing dg pembicara yg sama dari Singapura,Fabian Liem.
Sebenarnya Habibie sempat menolak karena tidak enak melihat Ibunya
harus menjual Mobil sewaannya hanya agar dia bisa ikut pelatihan tsb.
Karena Biaya Kursus tingkat lanjut itu mencapai Rp. 15 Juta.
Dia sempat berdebat dengan ibunya, namun Ibunya tetap memberikan semangat kepada Habibie dan mendorongnya untuk bisa berhasil. “Anggap saja kamu kuliah”, begitu kata mamanya. Akhirnya dengan dorongan mamanya, Habibie mau juga ikut kursus mahal itu.
Di kursus advanced tsb, habibie mengikuti “kuliah” setiap 2 minggu selama 3 bulan. Di tmp kursus inilah pertama kalinya Habibie berkenalan dengan Suwandi Chow, alih bahasa (Translator) kursus itu dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.
Setelah belajar 3 minggu, Habibie berhasil mendapatkan penjualan pertama dari Amazon.com dg Produk Game PS3. Meski komisinya cuma $24, Habibie senangnya bukan kepalang karena baru kali ini bisa menghasilkan uang dari internet. Pada komisi pertama ini Habibie sebenarnya rugi karena biaya iklan lebih besar dari komisi.
Namun Habibie terus berusaha sampai dia bisa mendapatkan komisi $124, $500, $1000, dan $2000 dari Amazon. Semua memerlukan proses belajar dan praktek secara konsisten.
Uang hasil penghasilan dari Amazon dipakai Habibie untuk mengikuti kursus-kursus internet marketing lain, seperti Eprofitmatrix, Dokterpim, dan Indonesia Bootcamp.
Dari kursus dan praktek internet marketing, Habibie sudah bisa menerbitkan Ebook Panduan Sukses dari Amazon dan membuat situs Listing Rumah (rumah101.com).
Habibie juga didaulat menjadi Trainer di Eprofitmatrix bersama Gurunya, Suwandi Chow. Itulah pertama kali Habibie menjadi Trainer seminar meskipun usianya masih 20 tahun.
Sejak itu, Habibie sering diundang menjadi pembicara seminar internet marketing di kampus-kampus, hingga diliput koran, tabloid, dan majalah. Puncaknya Habibie diundang pada acara Kick Andy di Metro TV pada episode “Kasih Tiada Bertepi”.
=======================================
Hikmah yg Bisa Kita Petik dari Profil Habibie
Berikut saya kutip 2 paragraf terakhir dari bukunya :
“Akhirnya, melalui buku ini,aku ingin mengajak Anda semua untuk mensyukuri apa pun yg telah dianugrahkan oleh Tuhan, termasuk diri kita sendiri. Diri kita adalah anugrah yang sangat berharga. Bagaimanapun kondisi kita, kita selalu punya pilihan untuk melejitkan potensi diri kita atau menidurkannya. kelemahan diri, termasuk keterbatasan fisik, tidak harus selalu berujung pada pelumpuhan diri. Pergulatan sudah pasti ada,
tetapi kelemahan bisa diolah menjadi kekuatan”.
“Kalau Saya yang punya keterbatasan seperti ini saja bisa, Anda pasti bisa! Kemandirian dan kesuksesan adalah kodrat Anda”.
——————————————————————–
Hampir saja Saya meneteskan air mata membaca 2 paragraf terakhir tersebut.
Kalimat-kalimat tsb bukan hanya identik dg perjuangan sang penulis sendiri,
tapi lebih ditujukan buat kita para pembaca yg mau mengambil hikmah.
Apapun keadaan diri kita saat ini ; normal atau cacat, tua atau muda, kaya atau miskin, banyak hutang atau tidak, jatuh atau bangun, sakit atau sehat, lelaki atau perempuan, dst, sesungguhnya “kitalah yg memilih jalan hidup untuk mau berhasil atau tidak!”.
Habibie dengan kursi rodanya mau belajar ke mana saja yg kebanyakan dilakukan orang normal. Habibie dengan kursi rodanya mau memanfaatkan pemberian Tuhan yg paling mahal, yaitu pikiran.
Di usia mudanya (21 thn), Habibie sudah mendirikan “Yayasan Habibie Afsyah” untuk mengangkat kehidupan para penyandang cacat seperti dirinya. Kabarnya Modal Yayasan didapat dengan menyisihkan sebagian penghasilannya dari internet marketing (bisnis online).
Bahkan diri kita belum melakukan apa-apa di usia kita yg semakin tua. Belum memberikan manfaat yg banyak bagi orang lain…!
====================================
——————————————————
“Ya Allah, Maafkan kami selama ini yg tertidur dengan nikmat-nikmat yg telah Engkau berikan. Kami tidak menyadari betapa fisik yg sempurna sebenarnya adalah anugerah terbesar yg Engkau titipkan agar kami berusaha keras”.
“Yang kami lakukan hanyalah berkeluh kesah ketika mendapat kesulitan. Engkau telah membekali fisik kami dengan pikiran yg sempurna,
namun kami tidak bisa memanfaatkannya. Engkau telah memerintahkan kami untuk berfikir mencari jalan keluar dari kesulitan hidup, namun yg kami lakukan adalah berfikir untuk berkeluh kesah, berfikir hanya untuk mengatakan tidak bisa….!”
“Bahkan diri ini tidak lebih baik dari hewan jika hanya mampu berkeluh kesah tanpa berjuang mencari jalan keluar. Ya Allah, ampunilah kami yg membuat bodoh diri sendiri. Mulai saat ini, kami berjanji akan mengerahkan segenap potensi yg Engkau titipkan pd kami, agar kami menjadi manusia yg berguna, bukan hanya buat diri sendiri, tapi juga berguna bagi orang lain dan seisi alam. Kabulkanlah ya Allah!”
————————————————-
Sukses untuk kita yg Mau Terus Berusaha dan Bekerja,
Yang Masih Belajar,
Davit Putra
No comments:
Post a Comment